Kamis, 29 September 2011

Ular Masuk Rumah


ULAR MASUK RUMAH


Beberapa waktu lalu seekor ular kecil ketahuan asyik menyelinap di tas ceweknya mamih. Spontan mamih dan si ular bereaksi. Si mamih langsung mencari tongkat kayu berat guna membina si ular. Sedangkan si ular juga malu-malu sembunyi ke belakang almari di kamarnya. Selanjutnya adegan si mamih memancing ular keluar dari bilik persembunyian lalu membinasakannya. Ush..ushs...

Ular kecil yang pemalu, berwarna coklat, kayaknya tidak berbisa. Aku sendiri sih cuma tersepona melihat pemandangan tragis itu. Kasihan si ular kecil dibantai oleh mamih sampai meninggal. Innalillahi, semoga arwahnya diterima di sisi-Nya.

Berikutnya jenazah ular kecil dikebumikan di halaman depan rumah. Sejatinya suasana tegang juga selesai. Namun, tidak demikian. Si mamih mencari-cari petunjuk kenapa si ular itu masuk, padahal seharian jendela kamarnya tak dibuka, pintu-pintu pun tak ada yang melompong. Terus dia mulai menuduh jendela kamarku yang kerap terbuka sampai malam, “Khan ular bisa memanjat lewat jendela”, imbuhnya pedas! Ea ea ea, andaikan si ular mendengar kalimat barusan, pasti si ular ga bakal terima, masa dirinya dipadankan dengan maling?!

Ya ampyun pliiiis deh, kalaupun si ular masuk lewat jendela kamarku yang sering terbuka sampai malam, paling tidak hewan melata ini juga lebih lama menginap di kamarku. Faktanya, justru ketahuan di kamarnya mamih yang bersebelahan dengan kamarku. Berarti kamarku tidak cukup menarik perhatian sang ular buat check in kan.



Hasil belajar dari Om Google menyatakan bahwa beberapa hal membuat ular memasuki kawasan rumah manusia. Pertama, karena habitat alami ular rusak sehingga mereka bermigrasi mencari tempat baru. Kedua, dalam pencarian habitat barunya atau dalam perburuan mangsanya, si ular bisa saja tersesat ke rumah-rumah karena tertarik dengan tikus atau hewan piaraan lainnya milik manusia. Jadi sekalian bertamu ke pemilik ternak itu. Ketiga, ular mempunyai sifat berkelana yang tinggi, bosan di hutan dan rawa, mampir aja ke kota, cuci mata sekaligus shopping hhehe ^^.

Apapun alasan ular masuk rumah, sejatinya karena keseimbangan ekosistem dan rantai makanan alamiah terganggu. Terlalu banyak manusia yang tidak peduli dengan lingkungan hingga merusak sumber daya alam di sekitarnya yang sangat memengaruhi kehidupan makhluk lain sebagai satu-kesatuan sistem kehidupan.

Mengatasi ular masuk rumah tak mesti dibunuh. Lebih bijak mengenali jenis ular mana yang harus dibantu menemukan ‘rumah’ aslinya atau diserahkan pada penangkaran satwa langka.

Moga kehidupan manusia dan ular tetap akur.

Menghias Rumah Dengan Lukisaan Dinding

Cara mudah untuk mengganti penampilan interior maupun eksterior rumah yang cepat adalah dengan pengacatan ulang. Namun terkadang orang bosan dengan kombinasi warna cat yang itu-itu saja. Mari mencoba menambahkan wallpaper pada dinding rumah Anda.



Wallpaper/lukisan dinding/mural dapat menciptakan suasana tersendiri yang kian mempercantik ruangan. Ada beragam jenis wallpaper yang bisa diaplikasikan.

Bagi orang yang terampil membuat karya seni mungkin lebih memilih mengecat pemandangan kesukaannya pada tembok secara langsung. Wallpaper yang terpajang benar-benar mencerminkan pribadi si pembuatnya. Namun jangan khawatir bagi yang tidak mampu sama sekali. Banyak jasa pembuatan lukis dinding yang patut dimintai bantuannya. Malah desain dan harganya bisa disesuaikan dengan keuangan klien.

Anda dapat juga membeli wallpaper yang tersedia di pasaran dengan variasi bahan, gambar, ukuran,  juga harga. Wallpaper semacam ini layaknya menempelkan puzzle bergambar ke tembok dengan lem. Kalau tidak hati-hati menempelkannya, gambar yang disusun pun kurang indah. Jika merasa ragu menempelkan sendiri, tanyakan pada tempat pembelian Wallpaper apakah termasuk juga melayani pemasangannya.

Wallpaper pemandangan alam dengan bahan cat minyak di sisi dinding menghadirkan suasana kesegaran baru di rumah.


Dapat pula Anda membeli lukisan yang Anda sukai lalu dipajang di sisi dinding yang hendak di make over. Praktis dipasang cukup dengan mengaitkan pada paku.

Nah, itulah beberapa cara mempercantik ruangan dengan langkah mudah.
Anda suka, silakan mencobanya.


Related post: Membuat Mural Sendiri

Kekenyangan

 Hampir setiap orang pernah merasakan kekenyangan. Di kala lapar dahaga pun letih melanda, manusia cenderung memuaskannya dengan makan melebihi porsi yang dibutuhkan. Dalih mengganti asupan yang kurang, atau belas dendam sering terucap.

Tahukah kamu, ternyata makan (dan juga minum) kekenyangan itu kurang baik loh.

Beberapa akibat bila makan kekenyangan yaitu:
  • Sulit bernapas karena lambung yang penuh sesak oleh makanan mendesak diafragma sebagai salah satu jalan bernapas
  • Perut terasa sakit, karena organ pencernaan dipaksa memuat makanan melebihi kapasitas. Rasa sakit ini bisa timbul seusai makan bahkan sampai keluar dalam bentuk feses.
  • Mudah ngantuk, akibatnya kita malas bekerja dan belajar. Tubuh memerlukan energi untuk mencerna makanan loh. Makanya orang kekenyangan perlu waktu lebih lama guna menstabilkan kondisi fit tubuh. Tidak heran banyak orang  berprestasi rendah yang gemar makan. bukan karena bodohnya, tetapi pengaruh ngantuk yang membuat tubuh malas.
  • Gemuk yang menjurus pada obesitas. Penyakit lebih mudah datang dalam kondisi seperti ini, mulai dari  sulit bernapas, mudah capek, diabetes, jantung, dst.
Makan kekenyangan hampir tidak menguntungkan seseorang selain memenuhi nafsu laparnya. Parahnya, bahkan ada seseorang menemui kematian gara-gara kekenyangan! Kalau yang ini tragedi memalukan banget.

Ditinjau dalam sisi agama makan kekenyangan juga kurang baik, karena jiwa kita tidak terlatih sabar dan syukur. Makanya Rasululloh SAW menganjurkan mengisi perut (lambung) dengan takaran sepertiga makanan, sepertiga minuman, dan sepertiga udara. Makan di saat lapar dan berhenti sebelum kenyang. 
Dengan mencontoh tindakan nabi seperti itu niscaya akan menyingkirkan berbagai penyakit, baik penyakit fisik, maupun psikis.

Yuk, mulai dari sekarang mengatur jadwal makan yang baik. Jujur, saya sendiri kerap lupa berlaku makan yang baik. Makanya saya posting ini biar kita sama-sama belajar menjalani pola hidup yang baik.
Seperti pepatah, kita adalah apa yang kita makan.

Senin, 26 September 2011

Membina Cicak



Hewan melata ini semakin menjengkelkan dengan tingkahnya. Sebut saja dia suka nongkrong di kamar mandi, apa lagi kalau bukan mengintip. Di meja makan juga sama, maunya icip-icip makanan/minuman gratis. Setelah kenyang seenaknya saja buang hajat hiiiy, paling sebel kalau sambil ngrumpi. Bener deh, ga cuma mpok-mpok doang yang suka tebar gosip. Pokoknya bikin jengkel amat sangat.

Mengingat peran utamanya sebagai predator alami nyamuk yang gagal, makanya ada hasrat mengusir hewan ini dari rumah. Beberapa cara telah ditempuh guna membuat cicak ga betah tinggal serumah dengan kita hhehe. Tetapi memang harus sabar dan telaten. Soalnya cicak tuh dungu alias keras kepala. Tiap ketemu ni makhluk pasti digarapi ntar lama-lama dia mengundurkan diri. Jurus ampuhnya harus variasi, cobain tips ini:
Siram cicak pake air, manjur lagi air sabun yang licin biar kepleset.
Sering-seringlah menggiring cicak dengan sapu atau tongkat panjang menuju luar rumah.
Rapikan rumah dan barang-barang yang kurang terjamah lalu ratakan kapur barus di jalur yang biasa dilalui cicak.
Hembuskan asap, baik asap dupa, rokok maupun asap lain yang bikin cicak batuk truz kabur deh hhehe. Kalau ga jijik lepasin tokek di rumah biar suasana ramai.
Terakhir, minta bantuan petugas pembasmi hama, sayangnya tak semua daerah ada.
Beres!
Selamat tinggal cicak...

Minggu, 18 September 2011

Belajar Batik Yuk


Batik
Saya dan Anda mungkin pernah berpendapat negatif tentang batik. Kesannya kuno, tua, katrok, dan seabrek pemikiran lain tentang warisan budaya dari Jawa ini. Apalagi kalau menyimak upacara adat di Keraton yang kostumya suram, mulai dari blangkon, beskap, sorjan, jarik, kemben... ugh pokoknya ga modis bangetlah.

Lama saya menyimpan prasangka ini, meski sampai pengakuan dunia terhadap batik sebagai produk asli Indonesia, saya belum tertarik dengan batik. Padahal waktu itu saya jumpai ada kawan kuliah saya nampak pantas mengenakan kemeja batik dengan bawahan gelap. Dosen dan karyawan di kampus saya juga sudah berseragam batik di hari tertentu, maklum kampus Jogja. Waktu KKN/PPL di SD Pujokusuman 2 juga, satu tim wajib punya batik seragaman. Jadilah saya mulai melirik 'batik'.

Itu semua dibabat tunas tatkala saya bertemu teman kos baru yang masih sekolah di SMSR (Sekolah Menengah Seni Rupa) sekolah seni yang terkenal banget di Jogja. Bisa dibilang juniornya ISI. Kembali ke topik, siswi SMSR kelas XII ini bernama Emylawati anak Gunung Kidul. Saya tidak gengsi belajar dari yang lebih muda ibarat pepatah Jawa "kebo nusu gudel". Lagipula saya sendiri suka bereksperimen dengan hal baru. Alhasil dalam waktu singkat satu karya batik berhasil saya buat dari kursus gratis ini. Puas dengan karya sendiri dan memahami rumitnya proses membuatan. Mau dikata sulit memang benar, sebab membutuhkan kesabaran dan ketelatenan besar mulai dari menggambar motif, membatik malam sampai pewarnaan, yang tidak cukup sekali. Tetapi kalo sudah anteng menghadap canting dan malam, enggan beralih. Pernah seharian tidak makan gara-gara mbatik saking asyiknya.
Sementara untuk peralatan mbatik ternyata sederhana. Untuk batik tulis konvensional, minimal ada canting, malam (lilin batik), wajan tempat memanaskan malam beserta kompornya, kain mori, dan pewarna. Harganya dari ribuan sampai jutaan, bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan. Sedangkan untuk teknik batik lainnya tinggal menyesuaikan: batik lukis pake kuas, batik cap pake kepala stempel dsb. Bagi yang belum tahu dimana mendapatkan perangkat mbatik wilayah Jogja yakni Toko Ngasem Baru di Jl. MT Haryono. Ini toko menjual aneka peralatan seni rupa kecuali kain mori. Channel lain saya kurang tahu.

Yang jelas ingin mbatik lagi. Kendalanya susah mendapatkan kain mori berkualitas. Kompor khusus batik saya masih menggunakan bahan bakar minyak tanah. Padahal kan minyak ini sudah tidak disubsidi. Mencoba beralih ke kompor listrik susah, pasalnya daya listrik di rumah cuma 450 sudah disabet kulkas dan mejikom nonstop, pompa air dan beban lainnya. Cukup sering terjadi korsleting cuma mau nyarjer laptop. Mana berani saya tambah beban. Jalan yang sedang saya telusuri adalah mencari kompor gas bersumbu kecil yang cocok untuk mengontrol malam. Supaya hasilnya bagus malam tak boleh terlalu panas atau dingin. Ini sulit dilakukan di atas kompor gas yang biasa digunakan untuk memasak.
Memang rumit yang namanya membatik. Namun sesungguhnya sangat mengasyik sebagai obat penat. Hingga saat tulisan ini diposting, batik tulis buatan saya sebagai konsumsi pribadi. Bangga punya produk elit dengan ongkos miring. Bayangkan seandainya beli sepotong batik tulis asli dengan motif apik seharga ratusan sampai jutaan ribu, kalau buat sendiri bisa dapat berlipat kali. Yap, cukup di sini ceritanya. Lain kali disambung.

Maju terus batik Indonesia.

Bicara Tentang Batik







Sudah ga jaman lagi fobia dengan batik. Kalau kamu nyangka batik itu cuma berkisar Jogja-Pekalongan-Solo, itu keliru besar. Kenyataannya hampir semua daerah di indonesia bisa menghasilkan batik sebagai pencitraan budaya setempat maupun perkembangan dunia fesyen. Yang paling membedakan hanya motifnya saja. Mungkin diantara kita lebih terbiasa dengan corak produk wilayah Keraton. Wajar, karna masyarakat di situ mampu mempertahankan batik khasnya sejak jaman kerajaan sampai terbentuknya Negara Indonesia. Pastinya dengan waktu selama itu batik seakan meresap ke kehidupan.


Namun seiring perkembangan jaman, batik tak mungkin stagnan pada modenya, apalagi kalau pemakaiannya dikaitkan dengan hari-hari perayaan tertentu. Orang mungkin akan berpaling ke tren baru yang lebih casual. Sayang sekali jika batik berakhir di museum. Padahal batik Indonesia sudah go international. Mau tak mau kita sebagai generasi muda melestarikan budaya sendiri dengan jalan memopulerkan batik ke masyarakat luas.


Tentu, memerlukan usaha keras agar batik menjadi "pakaian" keseharian masyarakat. Salah satunya adalah dengan memperluas ragam batik itu sendiri, tak sekadar jarik atau kebya. Akan tetapi di seluruh segi kehidupan. Banyak dijumpai karya batik pada tas, korden, sepatu, sprei, hiasan rumah, aneka pernak-pernik dll. Tak sedikit turis mancanegara yang bangga memakai baju batik ketika melancong ke negeri ini. Batik bisa menjadi tren segala jaman, segala segmen, dan segala rupa. Jadi, mengapa masih malu mengenakan batik?

Bubur Tanpa Santan


BUBUR TANPA SANTAN
Agaknya hambar menjumpai makanan seperti ini. Dimana-mana yang namanya bubur pasti lebih enak pake santan. Eits, tapi ada beberapa keadaan yang mengharuskan seseorang mengonsumsi bubur tanpa santan ini. Terlebih, sejarahnya kalau makanan lunak dan lembut ini kerap disajikan untuk orang sakit. Hyap, itulah yang mendasari pencarian tentang bubur, bubur, bubuuurrr tanpa santan. 

Saya sedang diare nih. Heran, dalam kurun satu bulan ini, kedua kalinya kena penyakit kismin. Penyebab pastinya sih belum tahu, belum ke dokter. Masih berusaha mengobati secara alami saja. Lagipula belum terlalu parah. Alhasil, saya konsultasi rutin dengan dr. Google hehehe.

Penyebab diare itu buanyak loh. Silakan gugling biar lebih jelas. Untuk penanganannya bisa dilakukan dengan mudah yaitu menyediakan makanan yang ramah perut. Seperti apakah itu? Yang jelas tidak merangsang sistem pencernaan (terlalu pedas, asam, manis), bebas alkohol, pengawet makanan, kopi, susu, juga santan. Pokoknya hindari dululah makan begitu. Sedangkan menu andalannya adalah “bubur tanpa santan”. Mari-mari siapkan kacang hijaunya .

Seperti memasak bubur pada umumnya, kacang hijau dicuci bersih lalu direndam semalam. Paginya direbus bersama jahe dan gula jawa (bagus lagi gula aren atau gula batu, rendah kalori), boleh ditambah sedikit garam dan vanili. Matang, siap dimakan. Resepnya mirip minuman kacang hijau. Tapi jangan samakan dengan minuman kemasan serupa yang dijual di toko. Karena jelas ada pengawetnya. Sedangkan memasak sendiri jauh lebih bersih dan sehat. Ada juga yang menyarankan alat masaknya non logam, bagus lagi pake kendi tanah liat. Sekalian go green ^_^.

Untuk bubur sumsum, bubur ayam, dan bubur-bubur lainnya prosesnya sama, cuma dihilangkan santannya. Mudah kan. Kalau mau tahu berapa takarannya, tanyalah pada ibu si jago masak. Maaf, saya juga masih belum stabil soal masakan. Jika dirasa enak ya sudah santap.
Tentu saja semua itu harus diimbangi dengan istirahat cukup dan kebersihan sebagai hal penting dalam mengatasi diare. Moga cepet sembuh ya.

Review Sabun De Joi

Sabun De Joi Saya mengenal sabun ini dari aplikasi Laz@da. Waktu itu saya bermain Lazgame dan dapat koin, lalu saya tukarkan dengan h...