Rabu, 14 Juni 2017

Cara Mudah Mendapatkan Passive Income dalam Bisnis

Di jaman yang semua kebutuhan semakin mahal ini, siapa sih yang gak pengin punya passive income? 

Secara harfiah, passive income adalah pemasukan yang bersifat pasif alias kita tidak perlu bekerja untuk mendapatkan uang. Lha kog bisa?

Seorang revolusionis keuangan yang dahsyat membagikan ilmunya tentang bagaimana cara mendapatkan passive income dengan mudah. Mau tau? Langsung aja yuk.


3 Cara mendapatkan Passive Income dengan mudah dalam bisnis from Tung Desem Waringin

Passive income adalah pendapatan yang paling mengasikkan karena tanpa Anda kerja, uang mengalir kekantong Anda. Namun passive income yang paling bagus adalah, passive income yang mampu membiayai gaya hidup Anda.

Berikut akan saya jelaskan cara mendapatkan passive income dalam dunia bisnis, yaitu :
1.     Money Make Money
Yang dimaksudkan di sini adalah jika Anda mempunyai bisnis yang besar, tidak ada salahnya jika hasil dari bisnis Anda yang besar Anda pakai untuk bisnis Anda yang kecil. Jika bisnis Anda yang kecil mendapatkan tambahan dana, secara otomatis bisnis Anda yang kecil akan menjadi besar dan menghasilkan lebih besar juga tentunya.
2.     Make Money
Yang dimaksudkan di sini adalah dengan membuat bisnis yang jalan tanpa Anda.
3.     Yang didapatkan dari Royalti, atau dari ide yang Anda patenkan
Dengan Anda mempunyai passive income, secara tidak langsung Anda mempunyai waktu senggang untuk membuat bisnis baru. Atau bahkan jika passive income Anda bisa membiayai kehidupan Anda, Anda bisa langsung pensiun muda melalu bisnis.

Semoga bermanfaat, Salam Dahsyatt

Selasa, 13 Juni 2017

Sinopsis Sniper - Ultimate Kill (2017)

Sniper - Ultimate Kill (2017)

Film Sniper - Ultimate Kill - tadinya Homeland Security- atau dikenal dengan Sniper 7 kabarnya akan menjadi pamungkas franchais film sniper yang telah dimulai dari tahun 1993 dengan aktor Tom Berenger.

Melansir situs IMDb, bahwa film sniper ini telah memasuki post production dan akan rilis pada 3 Oktober 2017 dalam bentuk Blu Ray. Di sana juga sudah dituliskan sedikit sinopsis dan aktor utama yang akan bermain, serta Trailer filmnya, sehingga para penggemar memiliki gambaran seperti apa greget film ini nanti.

Oke langsung saja saya ambilkan sinopsisnya yang sudah diterjemahkan lebih dulu via google translate: :)

"Gembong narkoba Kolombia Jesús Morales diam-diam membayar untuk jasa penembak jitu yang dijuluki "Iblis," yang mampu membunuh musuh satu per satu dari siapa saja yang mempekerjakannya. Dengan tidak adanya musuh yang tersisa, Morales tumbuh lebih kuat dan mengendalikan lebih banyak rute penyelundupan ke Amerika Serikat. DEA, yang khawatir dengan ancaman ini ke negara tersebut, mengirim agen Kate Estrada, yang telah mengikuti Morales selama bertahun-tahun, dan penembak jitu Marinir Brandon Beckett ke Kolombia. Misi mereka: Bunuh "Iblis" dan bawa Morales kembali ke AS untuk diadili atas kejahatannya. Para agen berpikir bahwa mereka memiliki segalanya terkendali, namun Morales dan "The Devil" telah menyiapkan banyak kejutan untuk mencegah misi tersebut berhasil."


Nah itu dia bocoran cerita film Sniper Ultimate Kill.
Yang bikin heboh di sini adalah Tom Berenger beraksi lagi bersama dengan Billy Zane setelah terpisah lama sekali dari sniper seri pertama tahun 1993. Wow!!! Kalau kamu nonton pasti ingat penampilan mereka yang dahulu kala masih unyu-unyu banget hhehe.
Wah pastinya gak sabar ya menyaksikan duet ayah-anak-partner master gunnery ini.

Selamat berpenasaran ria Lansteners.



Senin, 12 Juni 2017

Sinopsis Sniper - Ghost Shooter (2016)

SNIPER – GHOST SHOOTER (2016)



Awal
Aksi Chad Michael Collins memerankan tokoh sniper memang menawarkan nilai tersendiri. Terbukti, setelah sukses di Sniper – Reloaded (2011), menyusul Sniper – Legacy (2014), dan dirinya dipinang kembali untuk membintangi film seri Sniper selanjutnya, yakni Sniper – Ghost Shooter (2016). Tentunya sebagai aktor utama memainkan karakter Brandon Beckett.

Layaknya film seri, pastilah ada sesuatu yang berubah atau meningkat. Sebelumnya di Sniper – Legacy, Brandon Beckett dikisahkan bertemu sang ayah, legenda sniper Tom Berenger, dan bersama-sama meringkus dalang pembunuhan petinggi militer. Dia kemudian menyadari bahwa dirinya telah mengikuti jejak ayahnya meski tidak dibesarkan secara langsung. Di sini, Brandon akan membuktikan kemampuan handalnya sebagai sniper sejati yang memiliki insting istimewa sebagaimana harusnya dimiliki seorang ‘penembak runduk’.

Penasaran gimana ceritanya? Simak terus sampai habis ya.

Jalan Cerita

Dimulai dari misi penyelamatan sandera.

Di Pusat Satuan Operasi Khusus-Rahasia, Pusat Operasional Drone, Turki, Kolonel bersama teknisi drone sedang mengawasi aktivitas penyanderaan melalui pesawat pengintai tanpa awak (drone_red), yang kabarnya akan melakukan eksekusi. Mereka menempatkan para sniper terlebih dahulu di sana. Miller, Brandon (sniper) – Cervantes (spotter), Aungst – Rojas , Barnes – Maines, menyebar di lokasi.

Penyandera dan tawanannya datang menggunakan boat, kemudian mereka menempatkan diri di pantai untuk eksekusi. Begitu mengetahui bahwa sandera adalah warga Amerika, Kolonel memerintahkan untuk menembak. Miller sebagai pemimpin   yang terkoneksi dengan Kolonel mengiyakan. Brandon disuruh menembak pertama, namun saat membidik nampaklah sang eksekutor yaitu anak laki-laki. Brandon ragu-ragu menarik pelatuk senapannya. Rekan sniper lain merasa geram dan meminta izin menembak. Barnes mengambil alih tembakan, sayangnya meleset.

Suasana menjadi kisruh, penyandera tetap membunuh seorang tawanan dengan pisau. Lantas terjadilah adu tembak-menembak. Helikopter datang menghujani tembakan pada penjahat yang kabur dengan boat. Roket juga diluncurkan pada pick up yang dikendarai penjahat. Meledak.

Di akhir misi, Bandon mendapat tuduhan kesalahan padanya. Lantas mereka pulang dijemput helikopter.

xxx

Di sudut kota Istanbul, Turki, para sniper mencari kesenangan dengan menikmati minum di restoran dekat laut. Aungst menyindir Brandon sebagai ‘junior’ alias posisinya akan diturunkan akibat kesalahan misi di atas. Brandon beranjak dari tempat duduk Aungst dan berdiri ke pagar tepian laut. Cervantes menyusul Brandon dan mencoba menghiburnya. Merasa yakin bradernya baik, Cervantes meninggalkannya.

Pandangan Brandon menangkap seorang wanita yang membuatnya tertarik, tak jauh dari posisinya berdiri. Bak gayung bersambut, si wanita menunjukkan gestur ‘menerima’, kemudian berjalan menjauh seolah mengatakan ”Ikuti aku, Brandon!”.

Brandon pun mengikutinya sampai si wanita berhenti di bagian tepian laut yang cukup sepi. Tak sadar bahwa seorang misterius sedang mengikutinya. Dirinya malah ngobrol asyik dengan santainya, padahal di balik itu, seorang tengah membidiknya dengan senapan.

Beruntung, Bidwell datang tepat waktu menghabisi si misterius sebelum menarik pelatuk. Dia pun menelpon Brandon, untuk bertemu di sisi selatan jembatan dalam 20 menit. Brandon melihat si wanita sudah pergi. Ngilang kemana ya?

Bertemu Brandon, Bidwell langsung mengatakan tugasnya menyingkirkan orang-orang yang memburu mayat Brandon seharga € 150.000. Kemudian mereka membicarakan misi sebelumnya yang dikacaukan oleh Brandon. Bidwell pun hanya menasehati agar mematikan sisi perasaan saat bekerja, supaya gak ragu-ragu lagi.

xxx

Mayor Bidwell membawa para sniper naik kapal. Mereka bertemu Kolonel yang memberikan tugas baru yaitu mengamankan jalur pipa antar Georgia. Tiba-tiba muncullah si wanita yang ditemui Brandon tadi. Namanya Robin Slater, penanggung jawab operasi pusat gabungan sipil-militer, rekan misi mereka selanjutnya. Kemudian Robin menjelaskan orientasi medan yang akan ditangani kepada semuanya, dan memperkenalkan Kolonel Sergej Babayev  sebagai penghubung dengan tentara Georgia.



Hari pengamanan Killian Grun di Jalur Tbilisi
Para sniper dan tentara Georgia bersiap di semak-semak. Miller-Robin di kantor mengawasi lewat kerja UAV (drone). Saat rombongan mobil Killian Grun mulai nampak, para sniper belum menemukan tanda-tanda keberadaan pemberontak (Gazakov). Tetapi tembakan peluru anti tank seketika menghantam mobil Killian Grun hingga terbalik. Pemberontak terus menembaki rombongan mobil dan juga para  sniper. Rojas tertembak, sayangnya para sniper kesulitan membalas karena mereka tak terdeteksi meski sudah diteropong.

Kolonel bersama staf teknisi drone-nya mengirim tembakan rudal untuk membantu operasi. Maka perlawanan berakhir. Killian Grun selamat meski terluka parah. Rojas tewas. Brandon sangat sedih. Miller – Robin - Kol. Babayev datang ke lokasi, menemukan fakta bahwa Gazakov masih hidup.




Di pangkalan operasi Gazsnab, Brandon menyatakan keheranannya mengapa Rojas bisa tertembak, padahal dia sangat ahli dalam menyembunyikan posisi. Tentara Georgia justru tidak ada yang terluka. Oleh karenanya dia memaksa Kol. Babayev menjelaskan bahkan hampir duel, namun dicegah Miller (malu kan pemimpin sniper ga  bejus ngurus anaknya).
Well, yang terjadi, Brandon dihukum dengan dikirim ke Pegunungan Kaukasus sebagai masa percobaan.



Brandon berjalan menuju Pos Militer Terdepan Pegunungan Kaukasus No. 24630, dipandu Saajid. Baru memasuki bangunan pos, Brandon mendapat ‘sambutan’ pemanasan. Andrei Mashkov menghentikan dengan mengatakan, “Siap untuk beraksi?”



Andrei mengajak semua crew minum sebelum pergi patroli. Mereka menuju gardu “Listening Pos” ysng kebetulan sedang ada pencuri Chechnya beraksi. Andrei memerintahkan untuk menembak saja, namun Brandon mengusulkan menangkapnya. Dengan sikap demokratis Andrei menyetujui usul Brandon.

Brandon menghardik sang pencuri dan menodongkan senapan padanya - seorang ibu-ibu, menjawab “tolong aku”. Pencuri lain muncul dan kikuk ditodong senjata. Akan tetapi teman Andrei selalu siap siaga, begitu pencuri bergerak sedikit saja, “dorrr...”. Semua pencuri tewas.

Malamnya, Andrei memainkan gitarnya, ditemani Brandon serta lilin-lilin putih, romantis xixi, dan ngobrol tentang ayah Brandon. Mereka pernah bertemu, bermusuhan tapi tidak saling membunuh. Dia juga menceritakan pengalaman hidupnya, pernah memiliki keraguan menembak seorang anak kecil yang membawa bom di balik mantelnya ke keramaian sehingga justru menewaskan orang-orang tak bersalah.



xxx

Brandon menelpon Miller, ada kabar resmi bahwa korban pemberontak di jalur Tbilisi bukanlah Gazakov, melainkan saudara iparnya. Juga tidak ada info kebocoran apapun dari Kol. Babayev. “Jalani saja masa percobaanmu,” ucap Miller mengakhiri telepon.

xxx

Andrei cs memasang beberapa peledak di dekat jalan, juga menyiapkan senapan dan uba rampai­nya. Saajid melaporkan telah melihat rombongan orang Chechnya datang. Mereka bersiap dengan posisinya terhadap serangan. Tentu saja, karena Andrei menawan seorang Chechnya di posnya.

Perang dijalari dengan tertembaknya penjaga di menara oleh sniper Chechnya, Brandon menyuruh Saajid dengan teropongnya mencari dimana penembak itu, tapi duluan mata Brandon melihatnya dan langsung dibalas tembakan. Maka dimulailah ramai suara denting tembakan di sana.

Sebuah tembakan RPG mengarah ke Brandon, sontak dia dan Saajid menyingkir dan jatuh terguling di lerengan salju. Pasukan Andrei cs terpojok, orang-orang Chechnya berhasil masuk pos dan menyelamatkan teman mereka yang ditawan. Keadaan Andrei kini berbalik mejadi tawanan.

Brandon mengatur ulang posisinya menembak. Dia melihat Saajid malah mendekati orang Chechnya lantas bersekutu. Namun bidikan senapan Brandon tetap mengarah ke pos dimana Andrei siap dipenggal kepalanya. Dengan mantap, satu per satu tembakan diluncurkan untuk membunuh orang Chechnya, tak terkecuali Sajid yang ikut kena tembak. Andrei selamat, kepalanya mengangguk-anggup ke arah Brandon, yang pasti bisa dilihat dari scope senapan Brandon. Dalam hati Andrei mengatakan, emang joss nih Mas Brandon, wkwkwk.



Andrei bertemu Brandon di jembatan. Membahas Saajid yang pengecut, tapi akhirnya mendapat balasan setimpal. Sebuah drone melintas di atas mereka, tanda bahwa percobaan Brandon selesai.

Next.

Brandon diturunkan dari pegunungan salju ke daratan, eh. Dia harus menemui Mothershed dan memastikan bisa mengantarkannya pada Gazakov. Dengan tawar-menawar yang alot, Sang Mothershed setuju menemani Brandon membawa abu jenazah adik ipar Gazakov sebagai alat pertukaran.

Fajar tiba, mereka berjalan menuju tempat Gazakov. Mothershed yang ternyata seorang geologi di jalur pipa, menyadari ada drone yang mengawasi mereka dan meminta Brandon ber-“cheese”-ria, au ahh. Di tempat lain, Kolonel dan teknisi drone-nya terus memantau lokasi Gazakov.

Lagi asik ngobrol, Mothershed mendadak berhenti mengamati sekeliling. Sudah dekat, katanya. Lalu ada suara krasak-kresek dedaunan bergoyang, pada ngapain ya hhh. Pasukan Gazakov menyambut kedatangan Brandon di balik semak-semak. Sukanya di semak-semak.



Mothershed mengucap Assalamu’alaikum, dijawab oleh perwakilan Gazakov. Lalu kotak abu Shaheed Niazof diserahkan. Mereka ngomong pake bahasa Arab, katanya sih terima kasih udah nganterin abu iparnya, jadi bisa dikubur secara Islami. Brandon cuma bisa nyimak dari terjemahan Mothershed. Tapi rasa penasarannya sangat mengganggu. Dia meminta Mothershed menanyakan tentang siapa yang memberi koordinat sniper pada mereka?

Jawaban yang didapat tak membuat Brandon puas, karena mereka mengatakan itu semua kehendak Tuhan dan mereka hanyalah mengikuti ridha Tuhan. Brandon terus mendesak Mothershed agar mendapat jawaban lebih baik. Sampai Gazakov sendiri mendekat dan menyatakan secara tegas dirinya-tidak-bohong. Bahkan sampai Brandon ditodong pisau di lehernya.

Ketegangan segera bubar karena anak buah Gazakov yang sedari tadi memantengi laptop, meneriakkan sesuatu sambil telunjuknya mengarah ke atas. Gazakov menarik pisaunya langsung menyingkir, Brandon mendongak ke atas dan nampaklah rudal drone mengarah ke dirinya. Dia menyeret Mothershed menjauh dari sana. Jatuh terguling lagi di lereng bebatuan. Aww sakitnya.



xxx

Mothershed dan Brandon balik ke Pangkalan Gaznab. Di situ mereka diinterogasi sama Robin, ada Babayev. Bukannya dihibur malah disalah-salahin, apes dah. Brandon membela diri. karena dirinya menemukan sesuatu yang menarik selama bertemu Gazakov, yaitu anak buah Gazakov menonton laptop yang terkoneksi satelit. Mungkin itulah yang menyebabkan ‘kebocoran’ informasi misi mereka. Robin sih gak terima, sebagai pemimpin operasi mana mau terlihat salah, apalagi cewek selalu benar.

Kolonel menelpon Robin untuk diberikan pada Brandon. Triple phone call, antara Kolonel-Miller-Brandon, kamu pasti tahu kan siapa yang lagi dikacangin?



Brandon dikirim ke Laut Hitam, ada tugas lain bersama sniper. Yang ditemui cuma Cervantes, konon Barnes-Aungst sudah pergi ke pegunungan bersama Miller. Mendengar itu, Brandon bergegas mengajak Cervantes menyusul mereka, firasat snipernya bekerja.


Kutaisi, Georgia,

Miller memimpin misi dukungan jarak jauh bersama Barnes-Aungst, membantu tentara Georgia yang kabarnya menyergap persembunyian Gazakov.

Di dalam rumah persembunyian, pasukan Gazakov dengan mudahnya menemukan persembunyian sniper lewat laptop, dibenarkan dengan teropong. Mereka pun memancing sniper dengan menembaki pasukan Georgia yang berjalan kaki. Adu tembak terjadi, para sniper tak menemukan  asal tembakan. Justru sniper Aungst kena tembak. Miller pun tak luput dari serangan.

Brandon dan Cervantes datang, langsung membantu tim. Miller disuruh melepas rompi yang ada GPS-nya, membahayakan! Walau sempat bingung, Miller mengikuti juga petunjuk Brandon dan diteruskan pada Barnes-Aungst.

Pasukan Gazakov melarikan diri. Brandon menyisir rumah terduga persembunyian Gazakov dan tidak mendapati apa-apa. Robin dan Babayev datang memeriksa. Miller mengungkapkan nyawanya hampir selamat setelah membuang rompi.

Brandon keluar rumah dan ditanya Miller, dapat apa? “Ini jebakan, Pak”

Belum selesai menjelaskan, Robin menyela kecewa, “Cukup tentang drone, Brandon.” dan kepada Miller berkata, “Ini masalahmu, Mayor”. Tetapi jawaban Mayor Miller mendukung Brandon karena ini masalah kita semua.



Kembali ke Pangkalan.

Para sniper, tanpa Aungst, sedang mempersiapkan senjata. Kolonel datang dan mengajak berbincang santai. Miller mengatakan kejadian sebenarnya tentang misi penggerebekan persembunyian Gazakov, dan mungkin cerita drone-nya Gunny (Brandon_red) benar adanya. Kolonel tak memihak atau menyalahkan. Dia memberi semangat anak buahnya karena dia juga melaksanakan perintah. Matikan saja GPS-nya. Udah.

Briefing operasi Archangel bersama Killian Grun. Membahas rencana serangan Gazakov di Kobuleti hari ini, dan besok di Batumi.

Untuk menghadang serangan Gazakov di Kobuleti (target lunak), Robin kekeuh menggunakan UAV, yang langsung direaksi oleh Brandon. Miller pun menanyakan kepastian cara ini, but u know that ladies always right, Robin menyangkal kelemahan taktiknya. Kolonel mencoba menenangkan dengan mematikan fitur GPS.

Maka berangkatlah rombongan sniper menuju Kobuleti. Dalam perjalanan mengunakan truk, Brandon bertanya seperti orang bodoh pada Miller, ”Apa buktinya pasukan Gazakov menuju Kobuleti?”

“Pesawat drone”. Singkat Miller.

“Dan ada apa di Kobuleti?” Brandon bertanya lagi

“Kantor pusat Gazsnab, sasaran empuk, coeg”, jawab Miller tenang.

Lalu Brandon bertanya lagi, “Nah, apa yang ada di Batumi?”

Miller mulai meninggi, ”Yaelah coeg, elu kan tahu kite dari sono. Gazakop nyerang besok kog hhh, selow broh.”

“Pastinya, bozz! Kita baru saja meninggalkan gardu pompa utama untuk seluruh pemindahan ke laut hitam. Jika diserang, 900 km jalur pipa bakal ilang, kan. Bla bla bla....”

Miller menanggapinya dengan masih berkeyakinan pada argumen Robin dan Kolonel. Namun sesaat setelahnya dia menyadari bahwa dirinya lebih suka Brandon benar daripada hasil pantauan drone. Dia langsung perintahkan truk untuk berbalik, kembali ke Batumi. Yeaayy Tomorrow is today.

Pasukan Gazakov bersembunyi di balik bebatuan, mendapati para sniper tak terdeteksi di laptop mereka, pertanda kalau sudah jauh. Terus mereka mulai bergerak, mendekati pangkalan Batumi. Mau ngapain coba?

Di dalam kantor, Robin memantau terus layar monitor hasil penginderaan drone-nya. Kolonel merasa gelisah, jangan-jangan jaringannya diretas. Robin sih terang-terangan menyangkal. Menurutnya yang pasti adalah hasil persamaan biner (operasi matematis untuk drone_red). Tapi firasat Kolonel menyatakan ada yang tak beres, kog sunyi amat ya hati ini.

Satu...dua...tiga....”Duarrrrrr!!!!!!!” Sebuah serangan bom menghantam kantor Batumi, Robin terjengkal dari kursinya. Suasana riweh, disusul hentakan tembakan.

Kolonel mengevakuasi Robin dan Killian Grun keluar dari ruangan, barulah si cewek sombong berteriak, “Gunny Beckett benar. Gazakov menarik data dari UAV kita, Pak.” Hmmmm.

Dengan pasukan seadanya, mereka mencoba menahan serangan dan mengeluarkan Killian Grun agar tak sampai terluka. Robin mengontak markas untuk membatalkan semua penerbangan UAV dan meminta bantuan. Jawaban operator pusat begini, “Nunggu otorisasi, mbak”

“Ciyussssa???!!!!!!!”

Brandon dkk datang, langsung menyebar mencari spot menembak.

Sebuah tembakan RPG meledak dekat tempat Robin, membuatnya terantuk ke tanah, dan mulutnya meracau kesal mengambil hp-nya yang masih terhubung operator pusat drone. Dan akhirnya penarikan UAV diotorisasi.

Para sniper mulai membidik. Rampage  (kode nama Brandon Beckett) melapor pada Miller untuk menembak. Miller sadar dirinya kini bersama the real Beckett, maka Miller menjawab, ”Aku tidak ingat memberimu ijin untuk melanjutkan hidup, Rampage.” Artinya, terserah elu, coeg. Hahah. Dan para sniper mulai menghalau serangan.

Well, the jackpot is ,,, Brandon mendapatkan Gazakov yang sembunyi aman di balik pohon rimbun.



Di akhir misi, Miller memberikan beberapa patah kata pada Brandon. “Bokap loh punya nyali dan keberanian, dan loh anaknye coeg.”

xxx

Para sniper minum-minum di pinggir laut untuk merayakan keberhasilan misi mereka. Kolonel mendekat dan menyampaikan selamat. Tak lupa dia membawa seorang spesial untuk Brandon. Semua menoleh pada sosok wanita yang seorang berdiri di dekat pagar pembatas laut, Robin Slater.

Kepada Brandon Robin mengatakan dirinya salah, dan kamu (Brandon) benar.

Jawaban Brandon singkat, “Ente kan cuma lakuin tugas, mbak. Woles.’


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Next:
Sinopsis Sniper - Homeland Security (2017)


Minggu, 04 Juni 2017

Sinopsis SNIPER - LEGACY (2014)

SNIPER – LEGACY




Setelah sukses melambungkan nama Chad Michael Collins di Sniper – Reloaded (2011), pemeran karakter Sgt. Brandon Beckett ini kembali berlaga di seri sniper selanjutnya, yakni Sniper – Legacy (2014)

Berbeda dengan film sebelumnya dimana Brandon Beckett masih merupakan prajurit lapangan, namun kini dia setingkat lebih maju dan menjadi seorang sniper. Yap, bahkan Mayor Bidwell memanggilnya dengan sebutan “Gunny”. Tak hanya itu, penampilannya kini makin dewasa dan juga tampan. Pokoknya sayang untuk dilewatkan.


Cerita kali ini dimulai dari kabar tewasnya beberapa petinggi militer, termasuk Thomas Beckett – ayahnya Brandon Beckett, yang setelah ditelusuri tenyata mereka pernah tergabung dalam misi Sentinel di Afganistan. Maka dari itu Kolonel memerintahkan Bidwell agar segera menyelesaikan masalah ini.

Setelah pulang dari misi di Syrian Borderland yang gagal karena Reese kurang disiplin, Brandon menyatakan keinginannya untuk keluar pada Bidwell, tentu saja hal ini ditentang keras. Karena Bidwell sudah melihat ‘ke-alamian’ Brandon sebagai sniper yang identik dengan sifat ayahnya, Master Gunnery Sergeant Thomas Beckett.



Berdua saja, Bidwell memberitahukan dengan hati-hati, kabar bahwa ayahnya telah menjadi korban bersama petinggi militer lain, serta mengingatkan agar hal tersebut tidak menjadi dendam pribadi.



Brandon tak percaya akan kematian ayahnya. Ia justru menyelidiki sendiri kebenaran berita tersebut. Ia membuntuti Bidwell dan rombongannya sampai ke basecamp Mayor Shope yang tengah bersiap ‘mengundang pembunuh berantai’ diantara mereka.

Dalam aksi penyergapan, Brandon memilih stand by untuk mengawasi setiap serangan yang ada. Hingga personel Bidwell tersudut, barulah Brandon meluncurkan tembakan dahsyatnya. Bidwell mengira itulah perubahan permainan mereka, namun sniper Sanaa Malik mengatakan itu bukan darinya. Bidwell langsung paham tadi adalah bantuan Brandon, karena sebelumnya Kolonel menelpon dan berkata bahwa Brandon sudah tak nampak lagi di pangkalan. Makanya jangan suka ninggalin anak di pangkalan ya hhhfff.



Hingga pertempuran usai, belum ada tanda-tanda si ‘pembunuh’ hadir. Mayor Shope mengira dirinya selamat, tapi mendadak ada tembakan yang menghabisi riwayatnya. Yang terjadi berikutnya ialah perang antar sniper, Brandon vs sniper gelap (Simpson_red).

Beruntung, Brandon diselamatkan oleh ayahnya, sehingga membuat Simpson ‘si sniper pembunuh’ menjauh dari arena. Brandon pun mengejarnya. Sementara di TKP, Thomas Beckett menampakkan diri pada Bidwell dan pasukannya, menegaskan bahwa dirinya masih hidup. Mereka lalu bekerja sama, berpencar mengejar Simpson.

Brandon mendapatkan Simpson. Namun dirinya kalah dicurangi akal Simpson sampai-sampai senjatanya dirampas semua hwaa L. Lebih mengejutkan karena Simpson mengatakan ayah Brandon masih hidup dan ada di situ. Makanya Simpson berpesan kalo dia akan mendatanginya dan juga kolonel. Terus kabur deh.



Thomas Beckett berhasil menyusul Brandon, di situlah Brandon percaya kalau ayahnya benar-benar masih hidup. Dia menyadari bahwa dirinya dijadikan umpan bagi atasannya untuk memancing sang pembunuh sebenarnya.

Kepada Sanaa Malik, Brandon mengungkapkan bahwa dirinya sekarang telah menjadi seperti ayahnya, bahkan meski tidak mengenalnya dengan baik dan sejak kapan? Tetapi Sanaa meyakinkan mereka tidak boleh melewatkan kesempatan ini.


Yang terjadi berikutnya adalah adegan canggung antara ayah dan anak yang sudah lama tak bertemu dan saling salah paham lantaran miskomunikasi.





Yap, mereka mulai bicara tentang Liga Champion ... eitsss bukan-bukan, membicarakan tentang misi meringkus Simpson ehh. Ini karena Bidwell segera bergabung dan menyusun ulang rencana mereka. Brandon menyampaikan pesan Simpson yang hendak ‘menemui’ ayahnya dan sang kolonel. Tak ada alasan lagi mereka diam, langsung tancap gas ke rumah Kolonel.

Dalam perjalanan via kapal, Brandon sedikit ngobrol intens dengan ayahnya tentang kesukaan masing-masing. Dan sebagai imbalannya, ayah memberikan senapan miliknya. Namanya juga bapak pasti pengin kan ngebahagiain anaknya ya hhaha.




Thomas Beckett menemui Kolonel seorang diri, sementara Bidwell, Brandon, Sanaa, dan Reese, berpencar mencari tempat untuk menembak Simpson.

Hal yag dinantikan tiba, sebuah serangan menghantam kolonel secara agresif. Pertempuran kembali memanas. Mereka mencari dimana keberadaan Simpson dan juga senapannya yang dikendalikan dengan smartphone.


Bermain petak umpet, kejar-kejaran, saling menembak, itulah yang terjadi. Dengan perjuangan keras, Brandon berhasil berhadapan muka dengan Simpson. Meski Simpon berhasil memojokkan Brandon sekali lagi, di belakang mereka, Thomas menemukan senapan Simpson dan mengarahkan pada sang pemilik dan eksekusi pun berjalan.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Daftar Pemain:

Thomas Beckett : Tom Berenger
Brandon Beckett : Chad Michael Collins
Simpson : Dough Allen
Bidwell : Dominic Mafham
Sanaa Malik : Mercedes Masohn
Shope : Mark Lewis Jones
Kolonel : Dennis Haysbert
Reese : Alex Roe

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Oke Lansteners, sekian sinopsis tentang Sniper - Legacy (2014), semoga menghibur dan jangan lupa tonton film-nya yah.

Next Post:

Review Sabun De Joi

Sabun De Joi Saya mengenal sabun ini dari aplikasi Laz@da. Waktu itu saya bermain Lazgame dan dapat koin, lalu saya tukarkan dengan h...