Cinta Di Musim Cherry Eps 2
Hai Lansteners, selamat malam/pagi/siang/sore semua :D dimanapun berada
haahaii pokonya have a nice day yah
Kamu yang nyasar kemari pasti pengin tahu kan gimana kelanjutan kisah Oyku dan Ayaz dalam drama Turkish romantis Cinta Di Muslim Cherry
Yup, berikut akan kami tuliskan sinopsis episode 2 drama dari negeri Timur Tengah yang pastinya sayang buat dilewatin. Mungkin kamu ga sempet nonton atau masalah TV rusak, boleh deh gabung di sini. Dan mohon maaf kalo naskahnya 'so amazing', ni hasil karyaku sendiri loh. Okay let's check it out
Sinopsis drama Cinta Di Muslim Cherry Eps 2:
Flashback ending episode sebelumnya.
Oyku melihat Mete terus-menerus memperhatikan Seyma bernyanyi. Karena tidak tahan, Oyku berlari keluar dari keramaian pesta ultah Burcu, Tanpa sengaja dia menabrak seorang laki-laki sampai hpnya terjatuh. Oyku terus berlari tanpa memedulikan bahwa yang disenggolnya ternyata Ayaz, namun Ayaz hanya tertegun melihat bayangan gadis bergaun biru berlari menjauh
Oyku bertemu Erme yang kebetulan lewat. Sontak Erme kaget melihat Oyku menangis dan memeluknya. Kemudian Erme mengantar Oyku pulang dengan taksinya. Sampai di depan pintu rumah, Erme meyakinkan Oyku supaya tidak segan bercerita padanya kelak.
Pagi harinya, Oyku bersama adiknya, Chem, berjalan menuju lapangan sepak bola. Disana Chem akan dilihat aksinya oleh agen sepakbola. Melihat bibi Nime packing-packing, Oyku menyuruh Chem duluan.
Bibi Nime mengatakan ia terpaksa menjual rumahnya pada kontraktor atas keinginan anak-anaknya dengan harga yang lumayan. Dari situ, Oyku juga mengetahui juga bahwa lapangan sepak bola akan dijadikan kawasan apartemen.
Di lapangan sepak bola, Oyku bersama penonton lain menyemangati jalannya pertandingan sepak bola. Pada saat yang sama Ayaz bersama dua asistennya tengah melakukan pengambilan gambar. Melihat ada Oyku di sana, Ayaz tersenyum lalu memindahkan alat kameranya ke tingkat yang lebih tinggi. Lain hal dengan Erme yang menjadi pengarah pertandingan, berkali-kali dia memperhatikan secara bergantian antara Oyku yang bersemangat dan juga anak-anak yang bermain bola.
Hingga pertandingan usai, penonton berlalu meninggalkan kursi. Begitu juga Oyku akan pergi, tetapi dilihatnya ada agen kontraktor, Oyku langsung nyeletuk tentang kontraktor yang tak punya hati. Ayaz menimpali dengan berani. Begitu tahu yang diajak bicara adalah Ayaz, muka Oyku mengerut. Justru menjadi kesempatan bagi Ayas untuk membantah perkataan Oyku.
Melihat keributan di atas, Erme berusaha melerai. Oyku menutup pembicaraannya dengan kalimat, mungkin Anda (Ayaz) salah orang, dan segera pergi.
….
Di kamar, Oyku teringat kejadian antara Seyma dan Mete di acara ultah Burcu. Sedang kesal-kesalnya, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan nampaklah sosok Seyma. Serta merta Seyma meminta pendapat Oyku mengenai baju mana yang lebih bagus? Tentu saja hal ini membuat Oyku curiga, dan menanyakan apa yang akan dilakukan oleh Seyma?
Ternyata Seyma akan pergi bersama Mete. Seyma bilang Mete lebih baik menjemput di rumah Oyku karena lebih bebas daripada di rumahnya sendiri yang pasti ga diijinin ayah Seyma.
Setelah ditelpon, Seyma pergi. Meninggalkan luka lagi pada Oyku.
Oyku melihat-lihat foto Mete di hpnya dan hanya bisa menghela napas.
…..
Oyku masih merenung sendiri di kamarnya. Ibunya masuk membawa nampan berisi roti dan susu. Menurut Oyku, itu merupakan cara klasik untuk membuatnya curhat. Tanpa penjang-lebar Oyku menanyakan kepada ibunya, bagaimana perasaannya ketika papa meninggalkan ibunya mencari wanita lain?
Sangat sakit.
……..
Malam, Oyku mendengar suara mobil mendekat. Dari jendela kamar, Oyku melihat Mete mengantar Seyma pulang.
……
Ayaz pergi ke kantor dinasnya. Di sana sudah ada Mete yang asik bertelpon ria dengan seseorang. Di tempat lain, rupanya Seyma senang sekaligus bingung diajak keluar Mete namun sulit mendapat ijin ayahnya. Adiknya menguping pembicaraan telpon Seyma dan mengancam akan melaporkan pada ayahnya. Tetapi Seyma membalas dengan ancaman bahwa adiknya juga pernah menabrakkan mobil milik ayahnya. Mereka pun sama-sama diam.
Di kantor, ketika Mete membuka pembicaraan mengenai lokasi apartemen, Ayaz baru teringat kalau kameranya tertinggal di lapangan. Bergegas dia hendak mengambilnya.
Hari sudah malam, kala Chem dan adiknya Seyma sedang tarik-ulur tentang apa yang harus dilakukan pada kamera temuan itu. Chem meminta supaya dikembalikan pada yang punya, akan tetapi adik Seyma justru ingin mengambil keuntungan dari situ.
Ayaz datang ke lapangan menemui mereka berdua. Dengan perdebatan yang alot, adik Seyma menantang Ayaz kalau dia adalah benar pemilik kamera yang ditemukannya. Anak-anak lain yang kebetulan nongkrong di situ ikutan meramaikan perdebatan sehingga terjadilah perkelahian antara Ayaz dan anak-anak bola hhaha…
……
Oyku sedan beres-beres kamar ketika hpnya berdering. Rupanya itu panggilan dari kantor polisi. Dia bergegas menyusul.
Di kantor polisi, Ayaz telah menandatangani berkas laporan perkelahian. Dia akan membuat pengaduan terhadap aksi bocah-bocah padanya. Setelah itu, dia pergi, saat Oyku datang.
Oyku memohon pada pak polisi supaya mereka (anak-anak) tidak jadi dituntut. Rasa iba membuatnya membiarkan Oyku mencatat siapa dan dimana orang yang akan menuntut mereka, biar Oyku yang membujuknya sendiri, gituh.
Esok harinya, Oyku berusaha menghubungi orang yang yang akan menuntut adiknya sekaligus teman-temannya ke penjara, tak lain adalah Ayaz.
Saat itu Ayaz sedang melakukan pengambilan gambar di pinggir jalan, karena itulah dia hanya bisa membalas sms Oyku dengan ketus. Tak sengaja Oyku berjalan mendekati lokasi Ayaz bekerja. Tanpa disadari, Oyku berekspresi kesal pada Ayaz. Mete kebetulan ikut bekerja bersama Ayaz, jadi dia melihat Oyku di sana dan menghampirinya.
Mete menyapa Oyku, terus memperkenalkannya pada rekan kerja (Ayaz). Tatkala Ayaz dan Oyku bertatap muka, yang terjadi adalah mereka saling bertengkar.
….
Mete bertemu Chem di luar. Chem curhat kalau dirinya ditimpa masalah akibat perkelahian konyol hanya karena masalah kamera. Mete langsung tahu siapa yang terlibat di sana.
Oyku mencoba menghubungi Ayaz lagi, kali dini dia memberanikan diri menelponnya. Dia belum tau kalau orang yang ditujunya ternyata Ayaz. Dia sudah menunggu di depan rumah Ayaz, namun Ayaz memutuskan tidak akan menemuinya.
Berjumpa dengan mete di restoran, Ayaz diketawain Mete karena kemarin berkelahi dengan anak-anak ingusan hahaha. Mete memberi tahu kalau mereka itu adiknya Oyku dan Chem, seketika itu juga Ayaz berubah pikiran.
Ayas melihat Oyku dari kejauhan. Dia mengatakan bahwa dirinya bersedia menemui Oyku dengan satu syarat, memakai baju tidur tutul.
Esok harinya Oyku pergi ke kantor Ayaz, dengan mengenakan kardigan panjang. Ayaz yang melihatnya seolah kecewa dan tidak membiarkan Oyku lama-lama. Namun sesuatu terjadi, dengan canggung Oyku membuka kancing kardigannya lalu memperlihatkan baju tidur tutulnya. Ayaz tersenyum namun masih pura-pura jual mahal dengan mengatakan dia sibuk bekerja. Oyku disuruh menunggu.
Lama duduk diam, Oyku memilih berdiri melihat-lihat isi kantor Ayaz. Di sana Ayaz benar-benar tertegun melihat Oyku. Sampai Oyku melihat foto Mete di meja kerja seberang dan wajahnya berubah, Ayaz bergerak hendak pergi. Tak habis mengerti Oyku, hingga di pelataran mobil Ayaz baru bicara dengan nada marah
Apakah Oyku menyukai Mete dan membiarkan Mete tidak mengetahui perasaannya?
Oyku hanya terdiam, bingung mau jawab apa. Disaat itu pula, Mete datang. Jadilah Oyku berada di antara dua pilihan
xxxxxxxxxxxxxx
Nah, itu dia cerita yang terjadi di episode 2 Lansteners. Gimana ceritanya, romantis ga?
Mudah-mudahan menghibur yah.
Say thanks buat yang udah mampir ke sini, dan yang mau komen, atau nambahin, silakan, tapi ane mohon maaf low respon cos masalah jaringan.
Okay sampai ketemu di synopsis selanjutnya, bye bye