Selasa, 29 November 2011

Jatuh Dari Motor

Hai pengelana dunia maya sekalian...
Saya yakin diantara kalian pasti pernah mengalami atau mendengar kisah perjatuhan khususnya dari motor hhehe
Tiiit atiiittt

Baru satu minggu ini admin berurusan dengan peristiwa ini. Bener-bener deh baru kali ini merasakan nikmatnya mencium aspal sampai terluka hick hick. Padahal sebelum-sebelumnya juga sering begitu, namun baik-baik saja. Naas, berperan jadi tupai yang gagal melompat.

*****

The story is,

Malam Senin lalu, daku keluar hendak mencari logistik. Maklum di rumah sendiri, ortu dan kakak di luar kota. Jadilah sebatang kara kelaparan hahaha. Meski hujan tengah menderas tak pelak menyurutkan hati ini memenuhi panggilan cacing-cacing dalam perutku.

Menyusuri jalan yang kukenali banyak bertengger kedai kuliner. Sayangnya, hujan pula yang menjadi alasan mereka menutup pintu lebih awal. Lagipula waktu menjelang pukul 9 malam. Macam mana sedikit pilihan. Huft, terpaksa mencari penjuru lain.

Pada sebuah jalan raya yang menghubungkan antar kota, dalam hujan kupelankan menyetir motor beradu dengan hujan, dingin, serta cuaca kabur. Kondisi aspal bergelombang semakin memberatkan perjalanan itu, sedihnya penerang jalan umum pun terlalu jarang. Hingga pada arah menikung, agak lama tersadar bahwa daku telah keluar dari lintasan (mirip pembalap ajah ahahaha), mulai oleng. Lalu mengerahkan fokus menuju jalur awal. Sayang beribu malang, roda motor tak sanggup menerjang gumpalan lapisan aspal yang tinggi berantakan. Dan ... gubrakkkk deh, rebah di atas aspal.

Masih bersyukur banget lantaran pengendara motor yang searah maupun berlawanan arah berjarak jauh sehingga tak sempat mengganggu perjalanan mereka, padahal posisiku terjatuh agak ke tengah loh. Maka, segera bangkit membangkitkan motor meneruskan perjalanan, berharap tiada yang peduli (alias cekcok) ada peristiwa di situ. Beruntungnya kesadaranku tak hilang, dan tiada kawan ikut terseret, sendirian gituh huhu.

Melanjutkan bertualang, kaki kiri gemetar tak terkendali, kaki kanan mulai serasa perih. Belum tahu bagian mana saja yang potensi terluka.

Dimana ada lampu penerang jalan kucoba meluruskan kaki kanan mencoba melihat yang terjadi. Owgh, mulai berdarah, pantes perih banget mewek.

Sementara belum mendapatkan yang dicari, terpaan hujan kian menyengsarakan.

Entah berapa lama bergejolak seperti itu. Serasa makin rapuh pertahanan diri ini, kuputuskan hinggap di suatu bangunan kelontong. Sebelum masuk, kupastikan darah luka di lutut kanan tidak ngintip. Kebetulan sekali admin pake baju pendek, niatnya mengurangi jumlah cucian hew.

Semakin perih rasanya menunggu kembalian mbak-mbak pramuniaga. Tahan dikit lagiiiiiiiiiii

Heyah, pulanglah daku lantasnya. Langsung mengambil air bersih guna menyiram kotoran pergi dari lukaku.

Saatnya praktik jadi paramedis.

Mengambil persediaan P3K.

Memindai seluruh luka, eh ternyata besar juga lubang perdarahannya hemmm.

Membubuhkan Betadine pada seluruh luka sambil mengusap-usap tisu bersih. Justru bernyanyi riang mengalihkan kepedihan ini lalalalala lilililili ... .

Hey...hey ga usah terbawa emosi ihihi.
Pokoknya kalo mendapat luka luar kudu cepet-cepet ditangani. Pertama yakni dibersihkan dahulu dari kotoran, debu, serpihan kaca dll. Bisa pake kapas/tisu bersih , atau air hangat. Kalo ga ada ya cukup air dingin  yang bersih. Ingat yang bersih yah biar kuman-kuman terbawa pergi.
Terus, gunakan antiseptik supaya bebas infeksi. Daku saranin sih Betadin lebih aman, sepanjang tidak alergi. Kalo alkohol pedih panasnya bukan main sungguh, pernah mendengar juga pake Rivanol itu keras sifatnya. Aniwei apapun yang ada juga okelah, kan namanya pertolongan darurat. Lain masalah kalo mendapat perawatan di pusat kesehatan.
Antiseptik ini berfungsi pula biar bekas luka cepet ilang dari kulitmu. Ga mau kan penampilan rusak gara-gara selingkar bopeng.

Beberapa hari semenjak terluka, adalah wajar merasakan perih kaku. Lama penyembuhan tergantung faktor biologis masing-masing. Tetapi bisa dipercepat dengan melakukan perawatan intensif seperti di atas. Sering-sering dibersihkan, trus pake obat luka. Bagian yang kering dapat segera diolesi Bioplacenton atau salep penghilang bekas luka merk lain. O ya, luka yang terlampau besar ga perlu ditutup, biarkan saja terkena angin semakin cepat kering.
Sangat mungkin dari luka itu keluar cairan bening berbau agak amis. Itu adalah getah bening dan sel darah putih yang berperang melawan kuman yang terlanjur memasuki luka. Keringkan dengan kapas steril.
Kulit luka yang mulai mengering jangan dulu dikelupas, biarkan terlepas sendiri untuk membantu lapisan kulit baru siap menghadapi dunia luar.

Lihat perubahannya.

Ternyata musibah itu ga mesti mendatangkan keburukan kan, tergantung bagaimana menyikapinya.

 *****

Thus, itu murni pengalamanku bro. Ga ada niat tebengan lain dari merk-merk yang kusebutkan di atas. Admin lebih suka treatmen sendiri gitu. Soalnya di perawatan di pusat medik ga jauh-jauh beda lah. Paling yang bedain vaksin tetanus dan resep antibiotik yang ga boleh sembarangan.
Tapi jika lukanya berkadar serius hingga mengancam kelangsungan hisup, itu mah ga perlu kompromi lagi datang ke dokter hehehehe.

Tambahan lagi, selama masa pemulihan perbanyak minum air putih, buah dan sayur. Di sisi lain mengurangi konsumsi gula yang susah dicerna seperti pada makanan cepat saji. Perlu waspada nih, seandainya sembuhnya luka di luar batas waktu normal, curiga ada riwayat disfungsi metabolisme gula.
Daripada meragu, bertanyalah pada yang lebih ahli.
Daku cuma sharing ajah kog, eh lebih pantes curhat kan yaw. Abisnya di rumah sendiri plus jomblo, maka lengkaplah sudah penderitaanku huhuhhu

Moga bermanfaat bagi agan 'n sista.

Salam. (^_^)


Review Sabun De Joi

Sabun De Joi Saya mengenal sabun ini dari aplikasi Laz@da. Waktu itu saya bermain Lazgame dan dapat koin, lalu saya tukarkan dengan h...